Kamis, 09 Januari 2014

IRITASI MATA/ PENYAKIT MATA



Mata adalah jendela dunia, apa yang terjadi jika tanpa mata? Penyakit mata sangat beragam dan tidak semuanya dapat menular. Jika penyakit mata disebabkan virus atau bakteri maka bisa menular, sedangkan jika penyebabnya alergi tidak akan menular. Cara penanganan dan pencegahan macam-macam penyakit mata ini pun berbeda, tergantung penyebabnya.
Berikut ini beragam masalah mata yang perlu diketahui: Miopi, hipermetropi, presbiopi, kerabunan dan kebutaan, buta warna, katarak, astigmatis, rabun senja. Untuk kali ini pembahasan lebih kearah IRITASI atau PERADANGAN pada bagian-bagian mata.



Terjadi:
  • Kebersihan yang kurang.
  • Iritasi pada mata pada umumnya terjadi akibat alergi, infeksi karena bakteri, virus atau benda asing (debu, asap, sinar matahari). 
  • Orang yang memakai kontak lens lebih rentan terhadap infeksi mata karena adanya bakteri. 
  • Penyakit sistemik 

KONJUNGTIVITIS: Merupakan penyakit mata akibat iritasi atau peradangan akibat infeksi di bagian selaput yang melapisi mata.

Gejalanya: mata memerah, gatal, berair, terasa nyeri,penglihatan kabur, dan keluar kotoran. Penyakit ini mudah menular dan bisa berlangsung berbulan-bulan. Penyebabnya seperti infeksi virus atau bakteri, alergi (debu, serbuk, angin, bulu atau asap), pemakaian lensa kontak dalam jangka waktu panjang dan kurang bersih.

Bayi pun bisa mengalami sakit mata, hanya penyebabnya berbeda yaitu karena infeksi ketika melewati jalan lahir. Pada bayi, penyakit ini disebut konjungtivitis gonokokal dan umumnya mata bayi baru lahir akan ditetesi obat mata atau salep antibiotika untuk mematikan bakteri penyebabnya.

Penanganannya:

  • Kompres mata dengan air hangat Gunakan obat tetes mata/ salep antibiotika sesuai resep dokter. Mau alami gunakan madu untuk tetesan dan mengatasi iritasi mata.
  • Cuci tangan sebelum mengoleskan salep/ madu agar iritasi tidak bertambah parah.
  • Cegah penularan penyakit dengan memisahkan alat-alat yang digunakan penderita.

TRAKOMA: Infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis yang berkembang biak di lingkungan kotor. Penyakit ini  bisa menular, sering menyerang anak-anak, khususnya di negara berkembang.
Gejalanya : mata memerah, pembengkakan kelopak mata, mengeluarkan kotoran, dan kelenjar getah bening dan kornea terlihat keruh.


Penanganan : pisahkan alat-alat yang digunakan penderita. Pakailah salep antibiotika mengandung tetracycline dan erthromycin biasanya akan diberikan selama satu bulan atau lebih. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut pada kornea sehingga menyebabkan bulu mata melipat ke dalam lalu terjadi gangguan penglihatan. Pembedahan mungkin perlu dilakukan jika terjadi kelainan bentuk pada kelopak mata atau kornea.



KERATOKONJUNGTIVITAS VERNALIS (KV): Penyakit iritasi/peradangan pada bagian kornea (selaput bening) akibat alergi sehingga menimbulkan rasa sakit. KV merupakan peradangan yang berulang atau musimam dan penderitanya cenderung kambuh, khususnya di musim panas. Kadang ada penderita KV yang mengalami kerusakan pada sebagian kecil kornea sehingga menyebabkan nyeri yang akut.

Gejalanya: mata merah, berair, kelopak mata gatal, bengkak, dan adanya kotoran mata.

Penanganannya : Kompres mata dengan air hangat. Tidak menyentuh atau menggosok mata karena bisa menyebabkan iritasi. Dokter biasanya akan memberikan obat tetes mata.

ENDOFTALMITIS :Infeksi pada lapisan mata bagian dalam sehingga bola mata bernanah.

Gejalanya : Mata merah, terasa nyeri bahkan sampai mengalami gangguan penglihatan. Infeksi ini cukup berat sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkan kebutaan. Penyebab biasanya karena mata tertusuk sesuatu.


Penanganannya: Obat antibiotika biasanya akan diberikan oleh dokter mata Dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan nanah yang ada di bola mata.

SELULITIS ORBITALIS (SO) : Penyakit mata akibat peradangan pada jaringan di sekitar bola mata.

Gejalanya: mata merah, bola mata menonjol nyeri, kelopak mata bengkak, dan bengkak, serta demam. Pada anak-anak, SO sering terjadi akibat cedera mata, infeksi sinus atau infeksi berasal dari gigi. Dokter biasanya akan melakukan rontgen gigi dan mulut atau CT Scan sinus untuk memastikan penyebabnya. Penyakit bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani, seperti buta, infeksi otak atau pembekuan darah di otak.

Penanganannya: Jika kasus tergolong ringan, dapat diberikan antibiotika secara oral.  Pada kasus berat akan diberikan antibiotika melalui pembuluh darah atau melakukan pembedahan untuk mengeluarkan nanah atau mengeringkan sinus yang terinfeksi.




BLEFARITIS : Peradangan yang terjadi pada kelopak mata akibat produksi minyak berlebihan dan berasal dari lapisan mata.

Gejalanya: berupa mata merah, panas, nyeri, gatal, berarti, terdapat luka di bagian kelopak mata dan membengkak, bahkan rontoknya bulu mata.

Blefaritis ada 2 jenis:

  • Blefaritis Anterior (peradangan mata bagian luar depan yaitu di melekatnya bulu mata, disebabkan bakteri stafilokukus). 
  • Blefaritis Posterior (peradangan di kelopak mata bagian dalam, bagian kelopak mata dan bersentuhan dengan mata, disebabkan adanya kelainan pada kelenjar minyak).


Penanganannya: Rajin melakukan pembersihan sekitar kelopak mata untuk menghilangkan kelebihan minyak dengan menggunakan pembersih khusus. Salep antibiotika untuk membunuh bakteri.



DAKROSISTITIS : Adalah penyakit mata yang disebabkan penyumbatan pada duktus nasolakrimalis (saluran yang mengalirkan air mata ke hidung). Penyumbatan disebabkan alergi sehingga menyebabkan infeksi di sekitar kantung air mata yang menimbulkan nyeri, warna merah dan bengkak, bisa mengeluarkan nanah dan mengalami demam.


Penanganan: Pemberian antiobiotika oral atau melalui pembuluh darah. Pengompresan dengan air hangat di sekitar kantung air mata. Pembedahan perlu dilakukan jika terjadi kantung nanah.




ULKUS KORNEA (UK) : Infeksi pada kornea bagian luar dan biasanya terjadi akibat jamur, virus, protozoa, atau beberapa jenis bakteri seperti stafilokokus, pseudomonas atau pneumokukus. Berawal karena kelilipan atau tertusuk benda asing. Penyakit ini bisa terjadi di seluruh permukaan kornea sampai bagian dalam dan belakang kornea. Ketika penyakit ini memburuk dapat menyebabkan komplikasi infeksi di bagian kornea yang lebih dalam, perforasi kornea (terjadi lubang), kelainan letak iris (Selaput pelangi) dan kerusakan mata.
Gejalanya : Mata merah, gatal, berair, nyeri, muncul kotoran mata, peka pada cahaya, terdapat bintik nanah warna kuning keputihan pada bagian kornea, dan gangguan penglihatan.
Penanganannya: Perlu melakukan pemeriksaan seperti tes refraksi, tes air mata, pengukuran kornea,dan tes respons refleks pupil. UK tingkat ringan dapat ditangani dengan tetes mata mengandung antibiotika, antivirus atau antijamur. Jika berat mungkin memerlukan pembedahan untuk pencangkokan kornea.

Bee Propolis akan membantu mengatasi peradangan dan pemulihan karena bersifat sebagai antibiotika alami, antibakteri, antivirus dan antiperadangan.
Clover Honey digunakan dengan cara diminum dan diteteskan pada mata untuk meredakan peradangan yang terjadi, antibakteri dan antivirus serta menyerap nanah yang ada.





SEHAT itu MURAH, MUDAH dan MEMBAHAGIAKAN.
GO BREAKTHROUGH




Tidak ada komentar:

Posting Komentar