Gejala utama diabetes melitus adalah rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, nafsu makan bertambah dan berat badan semakin menurun. Gejala-gejala ini, meskipun kurang menonjol adalah otot-otot kaku, penglihatan kabur, gatal-gatal pada kulit dan luka-luka yang sulit sembuh.
Kecenderungan terkena
diabetes melitus tampaknya seringkali karena faktor keturunan. Keadaan-keadaan lain yang mendorong timbulnya penyakit ini adalah
kehamilan, operasi, tekanan fisik, atau emosi atau kegemukan. Menjaga berat badan
dengan gizi yang seimbang (sesuai) adalah faktor penting untuk mencegah
diabetes.
Komplikasi pada penderita diabetes dapat timbul karena dua hal:
Hipoglikemia, timbul karena turunnya gula darah secara mendadak yang bisa menyebabkan
dari mulai pusing, berdebar-debar, keringat dingin sampai kehilangan kesadaran.
Hiperglikemia, timbul karena paparan glukosa yang tinggi dan beredar dalam darah sehingga
menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan terjadi banyak kerusakan pada
banyak organ.
- Syaraf: rasa tebal atau kesemutan di telapak kaki, disfungsi ereksi.
- Kulit: dermatitis sampai infeksi.
- Mata: katarak glaukoma sampai kebutaan.
- Penyumbatan pembuluh darah: stroke, serangan jantung, hipertensi, gagal ginjal, kerusakan hati, dan lain – lain.
Metode pengobatan medis untuk
diabetes yang dipakai, ada hubungan diet khusus. Dalam kasus-kasus yang lebih
parah, pengaturan diet bersamaan dengan minum obat-obatan atau injeksi untuk
meningkatkan jumlah insulin yang dihasilkan pankreas. Olah raga adalah salah
satu cara pengobatan diabetes karena hal ini akan menentukan kebutuhan akan
insulin.
Umumnya, diet seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral adalah salah satu faktor terpenting dalam mengendalikan diabetes. Karena penderita diabetes, khususnya jika sedang menjalani terapi insulin, kehilangan vitamin C lebih cepat daripada orang normal, sehingga perlu tambahan vitamin C setiap hari, mineral, seng, krom dan mangan berkaitan dengan pengobatan diabetes. Retinopasi diabetik (diabetes yang sampai pada taraf menyerang selaput jala mata), suatu pendarahan pada mata, seringkali merupakan komplikasi diabetes. Ini rupanya disebabkan oleh stress dan dapat dicegah dengan mengkonsumsi protein dalam jumlah banyak dan vitamin B komplek dan C serta asam pantotenat yang banyak terdapat pada pollen.
Adanya asupan gizi yang baik dan seimbang dibutuhkan penderita diabetes melitus terutama untuk perbaikan sel-sel pankreas yang rusak. Sehingga dengan mengkonsumsi pollen akan membantu sebagai asupan protein yang seimbang, propolis sebagai antioksidan dapat menetralisir segala radikal bebas yang menyebabkan kerusakan di pankreas dan royal jelly yang memperbaiki sel-sel pankreas sehhingga perlahan-lahan terjadi kembali regenerasi dari sel yang masih reversibel di pankreas. Hal ini memungkinkan pada beberapa penderita mulai bisa dikurangi dosis obatnya, bahkan tidak mustahil bisa lepas sama sekali dari obat bila sel yang mengalami kerusakan di pankreas tidak berat.
Penggunaan pollen, propolis dan Royal Jelly bisa dikonsumsi bersama-sama dengan obat dokter dan disesuaikan dengan kebutuhan. Pada penderita diabetes melitus, MADU dapat berfungsi sebagai pengganti gula, batas yang bisa dikonsumsi sesuai kebutuhan harian penderita. Madu diubah menjadi energi tanpa insulin sehingga justru akan membantu penderita diabetes (penelitian Prof. Aznan Lelo)
Produk perlebahan yang disarankan
Propolis tablet : 3 x
1, 3 x 2, 3 x 3 tablet
Royal Jelly Liquid : 3 x 1
sendok takar
Pollenergy : 3 x
1 tablet
Pada beberapa penderita
diabetes melitus yang mengkonsumsi
pollen, propolis, royal jelly beserta obat anti diabet dari dokter dilaporkan
mengalami kondisi gula darah yang stabil dan beberapa telah dianjurkan tidak
perlu lagi minum obat oleh dokter.
SEHAT itu MURAH, MUDAH dan MEMBAHAGIAKAN.
GO BREAKTHROUGH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar