Kamis, 27 Maret 2014

KANKER NASOFARING

Kanker Nasofaring (NPC) atau lebih dikenal sebagai kanker hidung terjadi saat sel kanker yang berkembang berasal dari nasofaring, yang terletak di area belakang rongga hidung dan di atas bagian belakang tenggorokan. Karena keunikannya, nasopharyngeal carcinoma (NPC) lebih sering dibahas terpisah dari kanker yang menyerang leher dan kepala. Di Indonesia hampir 60% tumor ganas kepala dan leher adalah kanker nasofaring, kemudian diikuti tumor ganas hidung dan sinus paranasal (18%), laring (16%).
di Indonesia. Hampir 60% tumor ganas kepala dan leher merupakan kanker nasopharing, kemudian diikuti oleh tumor ganas hidung dan sinus paranasal (18%), laring (16%), dan tumor ganas rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam prosentase rendah. Pada banyak kasus, nasopharing carsinoma banyak terdapat di negara ras mongoloid, khususnya Cina Selatan. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat di negara lain, seperti di Yunani, Afrika bagian Utara seperti Aljazair dan Tunisia, orang Eskimo. Di Indonesia, kanker ini lebih banyak menyerang keturunan tionghoa dibanding suku lainnya. Kanker ini lebih banyak dijumpai pada pria daripada wanita.

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/kesehatan/kanker-nasofaring-kenali-hindari-dan-obati
di Indonesia. Hampir 60% tumor ganas kepala dan leher merupakan kanker nasopharing, kemudian diikuti oleh tumor ganas hidung dan sinus paranasal (18%), laring (16%), dan tumor ganas rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam prosentase rendah. Pada banyak kasus, nasopharing carsinoma banyak terdapat di negara ras mongoloid, khususnya Cina Selatan. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat di negara lain, seperti di Yunani, Afrika bagian Utara seperti Aljazair dan Tunisia, orang Eskimo. Di Indonesia, kanker ini lebih banyak menyerang keturunan tionghoa dibanding suku lainnya. Kanker ini lebih banyak dijumpai pada pria daripada wanita.

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/kesehatan/kanker-nasofaring-kenali-hindari-dan-obati
di Indonesia. Hampir 60% tumor ganas kepala dan leher merupakan kanker nasopharing, kemudian diikuti oleh tumor ganas hidung dan sinus paranasal (18%), laring (16%), dan tumor ganas rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam prosentase rendah. Pada banyak kasus, nasopharing carsinoma banyak terdapat di negara ras mongoloid, khususnya Cina Selatan. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat di negara lain, seperti di Yunani, Afrika bagian Utara seperti Aljazair dan Tunisia, orang Eskimo. Di Indonesia, kanker ini lebih banyak menyerang keturunan tionghoa dibanding suku lainnya. Kanker ini lebih banyak dijumpai pada pria daripada wanita.

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/kesehatan/kanker-nasofaring-kenali-hindari-dan-obati
di Indonesia. Hampir 60% tumor ganas kepala dan leher merupakan kanker nasopharing, kemudian diikuti oleh tumor ganas hidung dan sinus paranasal (18%), laring (16%), dan tumor ganas rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam prosentase rendah. Pada banyak kasus, nasopharing carsinoma banyak terdapat di negara ras mongoloid, khususnya Cina Selatan. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat di negara lain, seperti di Yunani, Afrika bagian Utara seperti Aljazair dan Tunisia, orang Eskimo. Di Indonesia, kanker ini lebih banyak menyerang keturunan tionghoa dibanding suku lainnya. Kanker ini lebih banyak dijumpai pada pria daripada wanita.

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/kesehatan/kanker-nasofaring-kenali-hindari-dan-obati
Pada tahun 2003 dan 2007, kanker ini merupakan kanker paling umum urutan ke-7 diantara pria di Singapura dan ke-12 diantara wanita, dengan angka 4,6 % kematian akibat kanker pada pria dan 1,7% pada wanita. NPC paling sering terjadi pada etnis Cina diikuti etnis Melayu. Kanker ini sangat langka terjadi pada etnis India.

Apa penyebabnya?
Resiko terkena NPC pada pria, 3x lipat dibandingkan dengan wanita.
  1. Walau penyebab kanker ini belum diketahui secara pasti, infeksi virus Epstein Barr (EBV) diperkirakan termasuk faktor penting dalam perkembangan NPC.
  2. Faktor resiko yang terkait dengan penyebab NPC diantaranya adalah konsumsi ikan yang diasinkan secara berlebihan pada usia dini, konsumsi tinggi makanan yang diawetkan atau difermentasikan, serta merokok.
  3. Apabila ada  keluarga, dengan garis keturunan pertama yang terkena NPC, mereka juga memiliki resiko tinggi terkena kanker hidung ini, dibandingkan dengan mereka yang keluarganya tidak memiliki riwayat NPC.
Kabar baik mengenai kanker hidung adalah tingkat terjadinya penyakit ini mulai menurun. Hal ini bisa jadi karena generasi muda saat ini memiliki lebih banyak pilihan makanan dan konsumsi rendah akan ikan yang diasinkan serta bahan makanan yang diawetkan/difermentasikan.
 
 

Gejala-gejala

Gejala Kanker Hidung (NPC) meliputi:

  • Pendarahan hidung (mimisan) atau gangguan saluran pernafasan 
  • Dahak/Lendir yang bercampur darah 
  • Gejala pada telinga, termasuk tersumbatnya telinga, suara berdengung, berkurangnya pendengaran
  • Sakit kepala  
  • Leher membengkak akibat pembesaran kelenjar getah bening  

  • Kelopak mata menurun, penglihatan ganda, wajah kebas akibat dari terjangkitnya saraf kranial
  • Gejala dari kanker stadium lanjut seperti kehilangan berat badan, cepat letih, nyeri pada tulang,dan lain-lain
Diagnosa

Saat dicurigai adanya kanker hidung, dokter dapat melakukan inspeksi pada bagian belang lubang hidung dengan menggunakan nanoscope. Sebuah selang yang fleksibel dimasukkan ke dalam lubang hidung menuju bagian belakang rongga mulut, dan daerah yang menunjukkan pertumbuhan abnormal dapat dibiosi untuk dipastikan tingkat keganasannya secara patologi. Apabila kelenjar getah bening ditemukan, biopsi dengan jarum dapat juga dilakukan






Bagaimana mengevaluasi NPC
Berikut ini adalah berhubungan dengan kanker stadium lanjut dan oleh sebab itu resiko kembalinya kanker ini juga menjadi lebih tinggi:
  • Telah terjadi invasi pada bagian dasar tengkorak oleh tumor utama (stadium III)
  • Terjangkitnya bagian sekitar saraf kranial (stadium IVA), dapat terlihat jelas dari menurunnya kelopak mata, penglihatan ganda, dsb.
  • Pembesaran kelenjar getah bening pada leher, khususnya saat kelenjar lebih besar dari 6am (Stadium IVB), menyerang kedua sisi leher (Stadium III), atau terjangkitnya kelenjar pada bagian dasar leher, persis diatas tulang selangka (supraclavicular fossa) – (Stadium IVB).
Daerah yang paling sering terjadi metastasis bila terkena NPC adalah tulang, paru-paru, dan hati. Pasien dengan kanker stadium IVC diarahkan pada prosedur pengobatan palliative.
 

Pengobatan

Untuk pasien dengan kanker NPC Non-metastasis (stadium I hingga IVB), pengobatan utama yang akan dijalani adalah radioterapi. Radioterapi menggunakan sinar energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Sinar radioterapi hanya akan mempengaruhi sel pada area pengobatan. Pada pengobatan NPC, area yang yang mengalami pengobatan meliputi ruang bagian belakang hidung serta kedua sisi leher. Teknik radiasi terbaru, seperti Image-Guided Radiation Therapy (IGRT), dapat mengirim sinar radiasi pada area yang dituju dengan lebih akurat, sehingga menghasilkan pengendalian tumor yang lebih terarah dengan efek samping minimal. (termasuk berkurangnya mulut kering).
Radioterapi merupakan pilihan pengobatan bila kanker hidung (NPC) masih berada dalam stadium awal.
Untuk pasien dengan tumor stadium lanjut (invasi pada bagian dasar tengkorak atau terjadi defisit saraf kranial) dan/atau tingginya nodal stage (pembengkakan kelenjar, kelenjar leher bilateral atau kelenjar yang mencapai bagian dasar leher), prosedur kemoterapi akan dikombinasikan dengan radioterapi untuk memperbesar efek pengobatan.
Pilihan prosedur bedah pada pengobatan NPC sangatlah terbatas. Bedah dapat dipertimbangkan bila pasien memiliki tumor yang tumbuh kembali hanya pada bagian belakang rongga hidung saja. Bedah leher juga dapat dipertimbangkan bila pasien tetap mengalami pembengkakan pada kelenjar leher bahkan setelah menjalani radiasi, atau bila pasien hanya terjangkit kembali pada bagian kelenjar leher saja.
Kemoterapi merupakan metode pengobatan utama bagi pasien dengan kanker ganas yang dapat menyebar, dan pasien dengan kanker yang tumbuh kembali sesudah radioterapi.

Produk-produk HDI yang sangat membantu proses pemulihan kanker nasofaring adalah sebagai berikut:
SEHAT itu MURAH, MUDAH dan MEMBAHAGIAKAN.
GO BREAKTHROUGH

1 komentar: