Merupakan bagian dari sistem pencernaan yang
berfungsi sebagai tempat menampung limbah makanan yang masuk ke sistem
pencernaan. Sementara bagian ujung dari usus besar yang berada dekat anus
disebut rectum.
Kanker usus besar adalah kanker yang menyerang usus
besar yang letaknya berada di bagian bawah sistem pencernaan. Kanker rectal
adalah kanker yang terdapat pada beberapa inchi di bagian akhir usus besar.
Banyak kasus kanker usus besar dimulai dengan ukuran kecil, benjolan sel jinak
yang disebut adenomatous polyps. Polip ini biasanya menyebabkan kanker
usus besar.
Kanker usus besar dan rektum (juga disebut sebagai kanker kolorektal) dapat menyerang dan merusak jaringan sekitar usus dan organ lain. Sel-sel kanker juga dapat melepaskan diri dan tersebar ke bagian lain dari tubuh (seperti hati dan paru-paru) membentuk tumor baru.
GEJALA KANKER USUS BESAR
Kanker usus besar memiliki gejala
antara lain:
- Pendarahana pada usus besar
yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air besar
- Perubahan
pada fungsi usus dengan gejala diare atau sembelit yang tidak jelas
sebabnya, berlangsung lebih dari enam minggu.
- Penurunan
berat badan tanpa sebab yang jelas
- Rasa
sakit di perut atau bagian belakang
- Perut
masih terasa penuh, meskipun sudah buang air besar
- Rasa
lelah yang terus-menerus
- Lemah
- Bentuk kotoran (feses) yang panjang
dan kecil mirip pensil
PENYEBAB KANKER USUS BESAR
- Pola makan yang salah (terlalu
banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat)
- Obesitas
(kegemukan)
- Sering
terpapar bahan pengawet maupun pewarna makanan yang bukan untuk makanan
- Merokok
- Jarang
melakukan kegiatan fisik
- Pernah
terkena kanker usus besar / polip di usus
FAKTOR RISIKO
- Berusia
tua
- Memiliki
catatan pribadi dengan kanker usus atau polip
- Memiliki
radang pada saluran pencernaan
- Sindrom
genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, seperti familial
adenomatous polyposis dan hereditary nonpolyposis colorectal cancer, yang
juga dikenal dengan Lynch syndrome.
- Sejarah
keluarga dengan kanker usus besar atau polip pada usus besar
- Makan
makanan rendah serat dan tinggi lemak
- Gaya
hidup yang pasif
- Diabetes
- Obesitas
- Merokok
- Mengkonsumsi
alkohol
- Terapi
radiasi untuk kanker
PENCEGAHAN YANG DAPAT DILAKUKAN
- Konsumsi makanan dan minuman lebih fresh/segar dan alami
- Konsumsi makanan dengan kandungan kaya serat seperti pepaya, sayur hijau, dan lain-lain
- Kurangi semaksimal mungkin penggunaan pengawet dan penyedap buatan
- Hindari stress, depresi dan emosi yang tidak stabil
- Hindari makanan yang digoreng dengan minyak bekas atau minyak goreng rusak.
- Konsumsi kopi secara rutin juga terbukti mampu mengurangi resiko pengidap penyakit ini sebagaimana dirilis di halaman wikipedia. Namun, sebaiknya harus didahului dengan mengkonsumsi makanan ringan untuk mencegah maag kambuh (bagi yang juga menderita sakit maag)
- Menenangkan pikiran dan menjalani hidup lebih rileks, dengan kata lain adalah bersyukur dan ikhlas.
PENGOBATAN
Operasi adalah pengobatan yang paling umum untuk kanker usus besar. Selama operasi, tumor, sebagian kecil dari usus yang sehat di sekitarnya, dan kelenjar getah bening yang berdekatan akan dipotong. Dokter bedah kemudian menghubungkan bagian usus yang sehat. Pada pasien dengan kanker dubur, rektum secara permanen akan dipotong.
Operasi adalah pengobatan yang paling umum untuk kanker usus besar. Selama operasi, tumor, sebagian kecil dari usus yang sehat di sekitarnya, dan kelenjar getah bening yang berdekatan akan dipotong. Dokter bedah kemudian menghubungkan bagian usus yang sehat. Pada pasien dengan kanker dubur, rektum secara permanen akan dipotong.
Kanker usus besar disebut juga kanker kolorektal
merupakan salah satu jenis kanker ganas yang tumbuh pada permukaan usus besar
(kolon)/ anus (rectum). Kanker usus besar adalah kanker yang amat
dipengaruhi lingkungan dan gaya hidup.
DIAGNOSIS
- Fecal
occult blood test (FOBT) - Mendeteksi adanya darah pada
tinja, harus dicari dari mana sumbernya.
- Sigmoidoscopy
- Pemeriksaan
dengan cara meneropong dengan memasukkan kamera yang terdapat pada sejenis
pip yang terbuat dari serat optic melalui anus (rectum) ke dalam usus
sampai kolon sigmoid.
- Colonoscopy
- Hampir
sama dengan Sigmoidoscopy. Pemeriksaan menggunakan kabel fiber
optic yang agak panjang, sehingga seluruh recum dan usus besar dapat
diteropong dapat diperiksa.
- Pemeriksaan
radiology (CT Scan) - Dengan menggunakan sinar X untuk melihat kondisi usus.
- Colok
Dubur - Oleh
dokter dengan memasukkan jari yang sudah dilapisi sarung tangan dan zat
lubrikasi ke dalam dubur kemudian memeriksa bagian dalam rectum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar